Bangunan beton dan sekat sekat pembatas antar kamar pasien akan memberikan efek kejiwaan bagi pasien penghuni rumah sakit, ditambah peralatan peralatan yang ada sebenarnya memberikan pengaruh perasaan kejiwaan bagi pasien. Pengobatan modern dengan operasi dan obat-obatan memisahkan pasien dengan taman/ruang luar. Pasien ditempatkan di dalam ruangan tertutup, menggunakan penyejuk ruangan, berada dalam satu kamar dengan pasien lain, dan waktu kunjung keluarga yang terbatas. Semua itu memberikan perasaan yang tidak nyaman.

Saat ini, karena keterbatasan lahan, bangunan rumah sakit dirancang vertical (bangunan tinggi), sehingga tidak ada atau sedikit lahan yang digunakan untuk taman. Berbeda dengan pengobatan abad pertengahan, yang menyakini bahwa akses ke ruang luar (taman) bermanfaat bagi kesehatan pasien secara fisik dan mental. Ini akan membantu pasien dalam masa pemulihan, terutama bagi pasien dengan kondisi khusus. Rumah sakit yang dibangun pemerintahan Belanda di Indonesia, mempunyai ruang luar (taman) yang luas. Kamar pasien dengan jendela lebar mengarah ke taman. Antara satu bangunan dengan bangunan lain dihubungkan dengan koridor yang membelah taman, sehingga orang yang berkegiatan di rumah sakit dapat melihat dan menikmati pohon, rumput , dan suasana taman.

Taman dengan elemen alami; batu, kayu, tanaman, air, dan sinar matahari mampu memberikan efek yang menyenangkan, terutama bagi pasien yang dirawat di rumah sakit anak, klinik kanker, rumah sakit rehabilitasi, fasilitas untuk pasien luka bakar, dan klinik lansia. Taman dengan perancangan khusus mampu menghilangkan stress pada pasien, dapat meningkatkan daya tahan dan meningkatkan kekebalan tubuh secara alami. Ada empat hal dalam rancangan yang dapat membantu mengurangi stress: suasana alami, latihan-tubuh (bergerak), dukungan sosial, dan rasa terkendali terhadap lingkungan sekitar.

Semakin seseorang terlibat dengan lingkungan alami, maka rasa cemas akan semakin menurun dan rasa sakit semakin tak terasa, dengan cara melihat bunga yang berwarna warni dengan bermacam-macam karakter tanaman, melihat bayangan tanaman di air, melihat pemandangan sekitar, mendengar suara air, merasakan semilir angin di waktu pagi, dan menyaksikan gerakan kupu-kupu dan burung yang bertengger di antara tanaman. Taman rumah sakit harus mengakomodasi pengalaman rasa dari semua indera perasa. Di dalam taman terdapat ruang bagi pasien dan keluarga untuk bertemu, duduk, dan menikmati suasana taman. Ini akan memberikan kenyamanan bagi pasien dan keluarga.