Mengenal Taman Vertikal di Dinding Ruangan Indoor
Dewasa ini istialah taman penghijauan di bidang vertikal sudah tidak asing lagi khuusnya di Kota Kota besar terutama di Jakarta, Beberapa gedung Pemerintah, Pertokoan , Mall – Mall besar, Tiang Tiang jembatan Layang terpasang vertikal garden sebagai solusi mengurangi dampak pemcemaran lingkungan /polusi udara. Gejala ini tidak ketinggalan dijumpai di rumah rumah kawasan elite yang pada umumnya dipasang di ruang belakang tepatnya menjadi satu kesatuan dengan kolam renang sebagai area privacy bagi pemilik rumah. Seiring dengan perkembangan waktu mulai terjadi pergeseran secara paralel untuk pembuatan taman vertikal ini. Model ini mulai secara berangsur diterapkan di area interior yang selama ini banyak dibuat di area ekterior karena memang banyak di supplay oleh cahaya matahari sebagai salah satu faktor utama yang menjadi kunci pertumbuhan tanaman.
Inovasi teknologi mampu menghasilkan cara baru dalam bertaman, dengan menggabungkan teknik struktural bangunan dan lanskap agar bisa menghasilkan satu konsep greeneries yang mampu menyesuaikan dengan kondisi fisik bangunan yang ada. Celah-celah area yang terbentuk dari komposisi struktural bangunan dapat dijadi media untuk bereksplorasi. Struktur masif dinding bisa disulap menjadikan area taman yang tidak kalah indahnya dibandingkan dengan hamparan taman yang luas.
Aplikasi dinding ”bertaman” atau yang populer dengan sebutan vertical garden tidak hanya pada ruang luar tetapi juga dapat diaplikasikan di ruangan dalam dan menjadi kesatuan dari konsep interior ruang.
Namun demikian untuk menerapkan konsep taman vertikal di dalam ruangan ada beberapa faktor yang perlu menjadi perhatian:
- Kebutuhan cahaya tetap menjadi kunci utama minimal diperlukan 2.000 lux , cahaya matahari dapat digantikan dengan penggunaan lampu Metal Hilide maupun Lampu LED yang dipasang dengan timer ( 6-7 jam /hari ). Pemasangan lampu cukup berjarak 80 – 120 cm dari tanaman agar tanaman tidak hangus.
- Sistem irigasi lebih direkomendasikan dengan system sirkuler artinya untuk menghindari ruangan becek air tampungan di Tarik kembali ke atas untuk mengairi tanaman.
- Jenis Tanaman dipilih yang tahan terhadap minimnya cahaya.
Komposisi tanaman yang sudah dirancang secara computerized, dalam pelaksanaannya diaplikasikan pada setiap modul. Dalam hal ini tanaman tersebut ditumbuhkan terlebih dahulu sebelum modul diaplikasikan pada dinding. Dengan demikian tanaman sudah tumbuh stabil dengan perakaran yang sudah melekat sempurna ke media tanamnya. Karena akan diaplikasikan di dalam ruangan, hendaknya dipilih jenis-jenis tanaman yang tahan hidup di lingkungan teduh seperti jenis pakis-pakisan (kadaka dan Adiantum atau suplir). Sebagai aksen ditanam beberapa jenis tanaman hias daun yang memiliki corak warna yang eksotis seperti Dracaena, Philodendron, Peperomia dan Bromelia. Kesemua jenis tanaman tersebut memiliki karakter tumbuh yang lambat dan memiliki perakaran serabut. Beberapa jenis tanaman yang direkomendasikan antara lain:
a. Dracaena surculosa
b. Dracena bamboo
c. Dracena jenis Maranta
d. Dracena compacta
e. Philodendron burlmenak
f. Philo xelum
g. Pholodendron golden
h. Philo local
i. Sirih gading
j. Jenis peperomia hijau
k. Bromeliad sp
l. Walisongo
m. Pakis /kadaka
n. Begonia sp
Namun demikian yang menjadi bahan catatan disini bahwa vertikal garden tidak secerapat pertumbuhannya di area ekterior /outdoor karena terbatasnya cahaya untukl pertumbuhan tanaman. Namun dengan bantuan pencahayaan lampu khsuusus vertikal garden indoor akan tetap bertahan selama manajemen pemeliharaan dilaksanakan sesuai dengan aturan. Kebutuhan air juga tidak terlalau banyak karena proses penguapan juga sedikit. Beberapa vertikal garden indoor di wilayah Jakarta dapat anda temui di gedung PP, Menara Rajawali, Hotel Ibis Budget Menteng, Lobby Apartemen Senopati dll. Jadi tidak perlu kuatir lagi jika anda hendak membuat vertical garden indoor di ruangan rumah maupun kantor anda.