Penataan Lansekap di Area Semi Teduh
Kegiatan penghijauan yang mengutamakan unsur etetika dan ramah lingkungan tidak terlepas dari bagaimana cara penataan dan penentuan material penyusunnya. Penataan area lansekap yang terdiri dari unsur hardscape dan softscape akan membentuk satu kesatuan yang utuh secara tematis dalam menunjang keberhasilan suatu taman.
Faktor yang tidak kalah pentingnya adalah penentuan jenis tanaman. Dalam ilmu tanaman beberapa jenis tanaman sesuai kebutuhan terhadap cahaya bagi kelangsungan tumbuhnya di golongkan dari tingkatan tanaman C1 sampai C4, dimana tanaman golongan C1 adalah jenis tanaman yang bisa tetap tumbuh dengan minim cahaya ( 1000 – 2000 lux) dan tanaman C4 adalah tanaman yang dapat tumbuh maksimal dengan memmbuthkan cahaya penuh ( diaatas 4000 lux).
Fakta di lapangan terutama di kota kota besar diakui sangat jarang sekali diperoleh lahan yang benar benar terbuka yang dikarenakan pesatnya pembangunan infra struktur dan propoerti property bangunan yang menjulang tinggi. Disamping lahan terbuka yang memang makin terbatas, jika masih ada pun hanyalah tinggal pohon pohon tua dan tinggi yg sengaja tumbuh hidup di daerah itu yg umurnya sudah puluhan tahun. Yang terjadi adalah cukup terlihat dimana mana terdapat lahan kosong dibawah pohon pohon tinggi tersebut maupun lahan yang telah terjepit dan berada diantara gedung gedung yang tinggi baik perkantoran, apartemen, gedung serbaguna dll. Lahan lahan kosong itu dirasa sangat mengganggu seolah tidak terpelihara dan beberapa upaya rupanya telah dilakukan penanaman namun tidak berumur lama dan mati sehingga yang terlihat hanyalah celah lahan lahan yang kosong yang kurang enak dipandang mata.
Perlunya pengetahuan akan ilmu tanaman dan arsitektur lansekap sangat diperlukan untuk menata di area area seperti kondisi ini yang jumlahnya cukup banyak di kota kota besar. Disatu sisi Ruang Terbuka Hijau bisa terwujud dan disisi lain keindahan dan ramah lingkungan pun tercapai tujuannya walaupun berada di area teduh/semi teduh.
Biasanya untuk area yang tidak memungkinkan ditanam rumput mengingat rumput membuutuhkan pencahayaan penuh biasa ditanami dengan jenis tanaman dracaena, calatea, sirih sirih an dan philodendron, sedangkan hardmaterial unt area yang tidak terkena sinar matahari disusun dengan komponen batu batuan berupa stepping maupun penataan koral . Kombinasi tanaman dan hardscape batu maupun koral ini sebagai penyusun lansekap akan menghadirkan suasana yang tidak kalah asrinya dengan taman taman tropis di area yang terbuka. Khusus untuk area yang cukup besar bisa ditambahkan area playground yang dilengkapi dengan fasilitas jogging track sebagai komponen hardscape baik dari batu stepping maupun paving blok. Jadi di area yang teduh pun yang terhimpit diantara gedung gedung tinggi masih dapat kita jumpai taman taman asri dan indah yang bisa dinikmati keindahannya.
Aplikasi ini juga bisa dikerjakan untuk area-area kecil di ruang tengah maupun bagian rumah yang dapat dinikmati dari living room, yaitu dengan penataan tanaman teduh seperti jenis bromelia, calatrea, philodendron ditambah material koral koral, batu taman maupun pasir putih sebagai komponen penyusun taman. Umumnya jenis taman semi teduh adalah taman yang tergolong low maintenance artinya tidak membutuhkan perawatan ekstra dan tidak terlalu memerlukan air untuk penyiramannya. Frekuensi kebutuhan air lebih mempunyai rentang waktu yang lebih lama daripada taman tropis yang mutlak membutuhkan penyiraman setiap harinya.
Jadi mulai saat ini tunggu apa lagi… Manfaatkan sisa sisa halaman belakang , ruang tengah yang minim cahaya maupun area di celah celah bagunan tinggi maupun di bawah pohon pohon besar untuk dibuat lansekap bertema taman teduh yang low maintenance.